Jumat, 14 Agustus 2015

pengaruh jenis air terhadap adenium



PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ADENIUM


o ELFIRA APRILIA
o IBRAHIM
o MARYAM LESTARI
o MUH. NUR AWAL FEBRIADI
o NUR IZMI PRATIWI



Kata pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya sehingga laporan penelitian ini dapat selesai. Salawat serta salam tercurahkan selalu kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW , karena beliau yang telah membawa manusia dari zaman kebodohan menuju zaman modern yang penuh dengan ilmu pengetahuan .

Dari berbagai sumber, serta penelitian yang telah kami lakukan, kami dapat mengumpulkan dan menyelesaikan tugas penelitian pada  bab pertama dari mata pelajaran BIOLOGI KELAS XII.

Penyusunan dan laporan penelitian  ini diajukan sebagai salah satu tugas pada mata pelajaran Bioloogi kelas XII. Namun tetap mengharapkan saran yang bersifat konstruktif sehingga bisa menjadi acuan dalam pembuatan laporan. Semoga Laporan Penelitian ini dapat bermanfaat .



                                                                                      Hormat kami,

                                                                                      Kelompok 1




 Daftar isi
Kata pengantar
Daftar Isi
BAB 1.  PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang.........................................................................
1.2              Rumusan Masalah...................................................................
1.3              Tujuan Penelitian.....................................................................
1.4              Hipotesis :
a.     Variabel Bebas......................................................................
b.     Variabel Terikat.....................................................................
c.      Variabel Kontrol....................................................................
1.5              Manfaat Penelitian...................................................................
BAB 2.  PEMBAHASAN
            2.1 Metode Penelitian
a.     Waktu Dan Tempat
b.     Metode Pengumpulan Data
c.      Alat Dan Bahan
d.     Cara Kerja
2.2  Hasil Dan Analisa Data
a.     Tabel  Data Hasil Pengamatan
b.      Analisis Data
BAB 3. PENUTUP
            3.1  Kesimpulan
            3.2 Saran
BAB 4. LAMPIRAN     
                Dokumentasi



BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
A.       Air
Air merupakan senyawa yang sangat penting bagi tumbuhan. Air berfungsi membantu reaksi kimia dalam sel. Air menunjang proses fotosintesis dan menjaga kelembapan. Jenis-jenis air dapat pula berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, dalam hal ini tanaman Kacang Tanah . Misalnya perbedaan atau pengaruh tumbuhnya antara air jernih, air cucian beras, dan air garam.
Air juga sangat diperlukan dalam perkecambahan biji. Saat perkecambahan, air digunakan untuk mengaktifkan enzim-enzim dalam biji. Tanpa air, perkecambahan biji akan tertunda (dormansi).
Formula kimia bagi air adalah H2O, yang membawa maksud setiap molekul air mengandungi dua atom hydrogen dan satu atom oksigen. Hubungan terjadi antara elektron-elektron yang membentuk bagian luar atom dan merupakan mata rantai kuat yang dinamakan ikatan kovalen.
Molekul air boleh diuraikan kepada unsur asas dengan mengalirkan arus elektrik melaluinya. Proses ini yang dikenali sebagai elektrolisis menguraikan dua atom hidrogen menerima elektron dan membentuk gas H2 pada katod sementara empat ion OH- bergabung dan membentuk gas O2 (oksigen) pada anod. Gas-gas ini membentuk buih dan boleh dikumpulkan.
Air juga merupakan bahan pelarut semesta. Ini disebabkan molekul air terdiri daripada dua atom hidrogen bergabung dengan satu atom oksigen pada sudut 104.45 darjah antara keduanya. Struktur ini menjadikan molekul air mempunyai caj positif di sebelah atom hidrogen dan negatif di sebelah atom oksigen. Oleh yang demikian, molekul air adalah dwikutub.
Ciri suhu. ketumpatan yang unik membenarkan pembentukan persekitaran berstratum yang akhirnya mengawal ciri-ciri kimia dan biologi persekitaran akuatik. Lapisan yang terbentuk hasil daripada tegangan permukaan yang tinggi membolehkan sesetengah organisma menggunakannya sebagai permukaan untuk hidup.
Keupayaan air untuk melarut bahan-bahan lain membolehkan tumbuh-tumbuhan akuatik mendapat nutrien yang diperlukan untuk proses fisiologi daripada air di sekelilingnya. Tumbuh-tumbuhan akuatik seperti alga hijau tidak memerlukan struktur khusus untuk menyerap nutrien atau sistem pengangkutan yang kompleks seperti yang ditunjukkan oleh tumbuhan daratan untuk mengangkut bahan-bahan ini ke tisu yang memerlukannya.
Air dan mineral boleh memasukinya melalui sebarang bahagian jasad tumbuhan ini dengan cara resapan sahaja. Bahan-bahan ini akan meresap masuk melalui selaput sel yang terdedah kepada persekitaran luar. Bekalan oksigen yang diperlukan oleh haiwan dan organisma lain juga mampu dibekalkan disebabkan oleh keupayaan melarut ini.







B.Bunga Adenium
Kamboja jepang atau adenium merupakan sekelompok tumbuhan dalam marga Plumeria. Bentuknya berupa pohon kecil dengan daun jarang namun tebal. Bunganya yang harum sangat khas, dengan mahkota berwarna putih hingga merah keunguan, biasanya lima helai.
Cara Perawatan Kamboja
Kamboja bukan pohon yang sulit dalam segi perawatannya. Low maintenance patut disandang oleh jenis pohon ini. Sebaiknya pohon ini ditanam dengan intensitas sinar matahari langsung. Daunnya juga tidak mudah rontok, hanya saja bunga yang sudah tua pasti akan jatuh dengan sendirinya. Dia juga membutuhkan jenis media tanam yang porus. Walaupun berjenis low maintenance, pohon ini juga memiliki masalah dengan serangan hama.
Perkembangbiakan Kamboja

a. Biji
Perkembangbiakan dari biji merupakan cara untuk mendapatkan jenis-jenis adenium baru. Adenium dari biji menunjukkan bonggol yang membesar, tidak seperti perbanyakan cara vegetatif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bagian biji adenium.

b.Sambung
Cara yang paling banyak dipakai untuk memperbanyak adenium hibrida adalah dengan cara sambung/grafting. Batang bawah berasal dari biji yang bonggolnya bagus dengan batang atas dari jenis hibrida yang dikehendaki. Setelah beberapa waktu, bekas sambungan akan menghilang dan jadilah tanaman baru yang bagus.

Batang bawah biasa dipilih yang berumur 9-12 bulan, namun batang bawah yang lebih besar juga bisa dipakai dengan menyambung di setiap cabangnya. Kandungan energi di bonggol akan memberi pertumbuhan yang baik dan sehat bagi batang atas sehingga cara sambung ini mempunyai tingkat kesuksesan tinggi.

Sambungan model v adalah yang paling sering dipakai karena memiliki tingkat keberhasilan yang paling tinggi, meski bisa juga dilakukan dengan model rata. Panduan menyambung adenium secara step by step dapat dilihat di halaman tips & trik.

Dibutuhkan waktu 10 sampai 30 hari agar sambungan menyatu. Jangan lupa melepas tali sambungan agar tidak menganggu penyerapan makanan ke batang atas. Setelah beberapa saat, cabang baru dapat muncul dari batang bawah, cabang ini sebaiknya dipangkas agar tidak mengganggu.

c. Stek
Cara ini sangat sering digunakan karena kemudahannya. Namun tingkat keberhasilan tumbuhnya kecil karena mudahnya terjadi pembusukan. Dengan cara ini sulit didapat bonggol yang bagus, membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyamai besar bonggol adenium yang berasal dari biji. Dahulu cara ini yang biasa dilakukan untuk memperbanyak kamboja jepang (adenium varietas “ Singapore ”) yang notabene mandul. Cara ini masih dilakukan untuk varietas-varietas yang murah. Namun untuk jenis hibrida sepertinya cara ini hanya dilakukan saat terpaksa saja, yaitu dimana tidak ada batang bawah yang bagus padahal ada batang atas yang terlanjur dipotong.

Cara-nya sederhana saja, potongan batang yang akan di-stek dipangkas daunnya. Setelah itu oleskan zat perangsang akar pada bekas potongan. Setelah satu malam diangin-anginkan baru ditancapkan pada media tanam. Biarkan media sedikit lembab, tidak basah, tidak pula kering. Setelah beberapa lama akar akan muncul diikuti dengan tumbuhnya tunas.

d. Cangkok
Mencangkok dilakukan untuk mengurangi kegagalan yang biasa terjadi dengan cara stek. Dengan mencangkok, akar akan tumbuh lebih dulu baru ditanam, sehingga tanaman dapat langsung menyerap unsur hara dari tanah. Namun diperlukan tenaga ekstra untuk melakukan pencangkokan, sehingga cara ini jarang dipakai.

Pertamakali harus dipilih batang yang sudah cukup tua, ditandai dengan batang yang berwarna coklat, bukan hijau. Dipilih batang yang tua karena batang yang muda sangat rentan patah dan sukar untuk dikupas kulitnya secara benar. Hal ini terjadi karena batangnya yang masih lunak dan sulit dicari letak kambiumnya sehingga pengupasan kulit bisa tanpa sengaja terlalu dalam.

Cara mencangkok seperti mencangkok tanaman berkambium pada umumnya. Kulit dikupas melingkar batang sampai terlihat kambiumnya, kambium tersebut lalu dihilangkan dengan cara dikerok sampai kambiumnya tidak bersisa. Kemudian bekas kupasan itu ditutup dengan media tanam. Media tersebut harus selalu lembab untuk memastikan akar akan tumbuh. Setelah 2 bulan maka akan tumbuh akar yang cukup sehingga cangkokan siap dipindah menjadi tanaman tersendiri.








1.2  RUMUSAN MASALAH
ð Bagaimana pengaruh jenis air tehadap pertumbuhan tanaman Kacang Tanah

1.3    TUJUAN PENELITIAN
ð Untuk mengetahui pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan tanaman Kacang Tanah

1.4  HIPOTESIS
a.   Variabel Bebas :
 Air Jernih, Air Cuci Beras, dan Air Garam
b.   Variable Terikat:
Tanaman Kacang Tanah yang disiram menggunakan air jernih perumbuhannya berjalan dengan normal. Tanaman yang disiram dengan air cucian beras pertumbuhan batang, jumlah daun, biasanya tumbuh dengan subur. Sedangkan Kacang Tanah yang di siram menggunakan air garam tidak membuat tanaman subur, tetapi membuat tanaman menjadi layu, lalu kering hingga akhirnya akan mati.
c. Variable Kontrol:
Media tanam, Cahaya, Suhu Udara, Jumlah Air Penyiraman, dan Tempat

1.5 Manfaat Penelitian
1.    Untuk mengetahui pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan tanaman Adenium



BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Metode Penelitian
A. Waktu dan Tempat
      
Penanaman adenium di mulai pada tanggal 15 Oktober 2014. Dan waktu penelitian yaitu di mulai pada tanggal 17 Oktober 2014 di Tipacera, desa Su’rulangi, Kec. Polombangkeng-Selatan, Kab. Takalar.
B. Metode pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukand secara berkala yaitu dilakukan dalam 1x dalam 2 hari.

C. Alat dan Bahan
=> Alat   : - 3 buah gelas plastik bekas
                 - Penggaris
=> Bahan : - Bunga Kamboja
                
- Air biasa, air cucian beras, dan air garam
                 - Tanah



D. Cara Kerja
1.   Isilah gelas plastik bekas dengan tanah lalu tandai gelas  plastik tersebut. A untuk air biasa, B untuk air cucian beras, dan C  untuk air garam.
2. Setelah itu tanamlah adenium dalam masing-masing plastik bekas yang telah di isi oleh tanah tersebut.
3. Simpan gelas plastik tersebut  di tempat yang aman, dan usahakan simpan tanaman tersebut pada tempat yang sama.
4. Amati perkembangan yang terjadi pada tanaman adenium.
2.2 Hasil Dan Analisis Data
A. Tabel data hasil pengamatan
Hari pengamatan
Tinggi pot A
Tinggi pot B
Tinggi pot C
17-10-2014
5 cm
5cm
5 cm
19-10-2014
5,1 cm
5,2 cm
5 cm
21-10-2014
5,3 cm
5,4 cm
5,2 cm
23-10-2014
5,4 cm
5,5 cm
5,2 cm
25-10-2014
5,6 cm
5,8 cm
5,3 cm
27-10-2014
5,7 cm
5,9 cm
5,4 cm
29-10-2014
5,8 cm
6 cm
5,4 cm

Hari pengamatan
Warna  daun pot A
Warna  daun pot B
Warna  daun pot C
17-10-2014
hijau
hijau
hijau
19-10-2014
hijau
Hijau cerah
hijau
21-10-2014
hijau
Hijau cerah
hijau
23-10-2014
hijau
Hijau cerah
hijau
25-10-2014
hijau
Hijau cerah
Hijau layu
27-10-2014
hijau
Hijau cerah
kuning
29-10-2014
hijau
Hijau cerah
kuning

Hari pengamatan
Warna batang pot A
Warna batang pot B
Warna batang
pot C
17-10-2014
hijau
hijau
hijau
19-10-2014
hijau
hijau
hijau
21-10-2014
hijau
hijau
hijau
23-10-2014
hijau
hijau
hijau
25-10-2014
hijau
hijau
hijau
27-10-2014
hijau
hijau
hijau
29-10-2014
hijau
hijau
hijau




B. Analisis Data
       Dari hasil pengamatan dan tabel di atas, ternyata pengaruh air cucian beras terhadap tanaman adenium sangat baik. Dilihat dari perkembangannya, tanaman adenium yang di siram dengan air cucian beras lebih cepat di bandingkan air biasa dan air garam. Air cucian beras mengandung banyak vitamin b sehingga dapat mempercapat proses perkembangand, sedangkan air garam mengandung banyak garam yang dapat mempengaruhi proses osmosis pada tumbuhan yang menyebabkan proses fotosintesis pada tumbuhan agak lambat.


BAB 3.  PENUTUP
A.       Kesimpulan

        Ternyata kandungan pada air mempengaruhi proses pertumbuhan pada tanaman hias adenium. semakin banyak kandungan zat mineral dalam air, maka akan mempercepat proses pertumbuhan pada tanaman tersebut.

B Saran

untuk mengetahui proses pertumbuhan, sebaiknya perhatikan dengan seksama setiap harinya. lakukan pengukuran 2 hari sekali agar mendapatkan hasil.