Rabu, 23 Maret 2016

Cara praktis membuat kompos

          Kompos merupakan pupuk yang terbuat dari bahan organik yang penting dan banyak dibutuhkan tanaman. Kompos terbuat dari bagian-bagian tanaman yang telah mengalami penguraian oleh mikroorganisme.
          Pada awalnya, kompos tersedia berlimpah di hutan dan ladang pertanian (bekas tebangan hutab). Kompos ini berasal dari dedaunan dan ranting pohon yang mengalami pembusukan secara alami oleh bakteri pengurai dan jamur. Kompos ini kemudian menjadi penyubur kawasan hutan dan kadang-kadang dimanfaatkan oleh penduduk di sekitar hutan. Kadang-kadang penduduk di sekitar hutan juga sengaja membakar habis hutan untuk membuka lahan pertanian, dan memanfaatkan kompos alami atau humus sebagai pupuknya.
          Selain humus yang berasal dari hutan, ada juga humus dari daerah rawa. Salah satu contohnya adalah pupuk gambut. Pupuk ini terbentuk dari tanaman rawa yang membusuk dan mengendap di dasar rawa. Pupuk gambut dimanfaatkan oleh para petani gambut dengan cara di jual. Sebelum dijual, pupuk gambut diberi perlakuan-perlakuan tertentu agar layak pakai. Misalnya, penambahan pupuk anorganik dan kapur pertanian sebelum pengemasan. Penambahan kapur pertanian mutlak dilakukan untuk menurunkan tingkat keasaman pada pupuk gambut.

A. Membuat kompos dari limbah rumah tangga
      Bahan-bahan sisa dapur atau rumah tangga dapat dijqdikan kompos dengan cara yang cukup sederhana dan hanya membutuhkan sedikit usaha. Caranya,  dengan mencacah (menghaluskan) dedaunan atau sisa-sisa sayuran, kemudian mencampurkannya dengan pupuk kandang, berkatul, atau campuran keduanya. Tambahkan sedkit gula untuk membantu fermentasi, kemudian disiram dengan starter, seperti EM4 atau Stardec. Setelah tercampur, tutup dengan plastik selama satu minggu, beberapa kali dibalik, maka akan menjadi kompos siap pakai. Kompos yang sudah jadi berwarna cokelat atau kehitaman dan teksturnya telah berubah dari bahan asalnya.

B. Membuat EM (Effective Microoganism)
          Effective Microorganism merupakan biodekomposer yang banyak digunakan di dalam proses pembuatan kompos. Bakteri pengurai ini akan membantu pembuatan kompos menjadi lebih singkat, mudah, dan berkualitas lebih baik. Effective microorganism dapat dibuat sendiri menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan.
          Effective microorganism memiliki kandungan mikroorganisme yang sangat banyak. Beberapa diantaranya sering digunakan untuk fermentasi (sebagai fermentator) bahan-bahan organik yaitu : bakteri Streptomyces, ragi (yeast), lactobacillus, dan bakteri fotosintetik.
Berikut cara pembuatan EM.
1. Alat dan Bahan.
     - 2L Susu sapi murni
     - Isi perut (lambung) kambing atau sapi secukupnya
     - 1kg Gula pasir
     - 1kg bekatu
     -1buah nanas
     - 1/2kg terasi
     -10L air
     - Panci
     - Parutan atau blender
     - Kompor
2. Cara membuat
  - Haluskan buah nanas menggunakan parutan atau blender. Campurkan dengan gula pasir, bekatul, terasi, dan air bersih di dalam panci. Masak hingga mendidih, lalu dinginkan.
  - Tambahkan susu sapi murni dan isi lambung kambing, aduk hingga tercampur rata.
  - Tutup panci rapat-rapat selama dua belas jam atau satu hari.

          Pembuatan EM dianggap berhasil apabila muncul gelembung-gelembung di permukaan bahan.
          Effective microorganism dapat memperbaiki struktur dan tekstur tanah menjadi lebih baik. EM juga menyuplai unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Penggunaan EM akan membuat tanaman menjadi lebih subur, sehat, dan relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

C. Membuat Bokashi
          Bokashi adalah kompos yang salah satu bahan penyusunannya menggunakan EM. Kata bokashi berasal dari bahasa Jepang yang artinya kira-kira bahan organik yang sudah di uraikan (fermentasikan).
          Pembuatan bokashi harus dilakukan di tempat yang terlindung dari sinar matahari dan terpaan air hujan. Tempat ideal untuk proses pembuatan bokashi adalah tempat yang agak luas, memiliki atap, dan lantainya terbuat dari semen.
          Pembuatan bokashi membutuhkan bahan utama seperti pupuk kandang, jerami, dan daun-daunan. Bahan utama yang digunakan di dalam pembuatan bokashi sebaiknya salah satunya saja. Misalnya jika sudah menggunakan jerami, tidak perlu menggunakan bahan utama yang lain. Selain bahan utqma, biasanya digunakqn juga sekam atau serbuk gergaji sebagai bahan tambahan pembuatan bokashi.

Bahan-bahan.
a. Bahan utama : Jerami, pupuk kandang, atau dedaunan 200kg.
b. Bahan tambahan : Sekam atau serbuk gergaji 200-300kg, air bersih secukupnya, gula pasir 20 sendok makan, EM4 200-250 ml.

Cara membuat.
- Cacah bahan utama berupa jerami atau dedaunan agar bentuknya lebih rapi dan untuk memudahkan proses penguraian. Jika menggunakan pupuk kandang, bersihkan dari sampah organik seperti ranting, tongkol jagung, dan batang rumput gajah yang dapat mengganggu proses pembuatan atau pengadukan.
- Campurkan bahan utama berupa sekam atau srrbuk gergaji, aduk hingga rata.
- Buat larutan dari EM4, gula pasir, dan air. Aduk hingga tercampur rata.
- Campurkan larutan hingga merata di bahan yang telah disipakan. Usahakan agar larutan dan bahan tercampur dengan baik.
- Rapikan dalam bentuk gundukan. Tingginya 20 cm sampai 1m.
- Tutup gundukan dengan plastik, karung, atau kain terpal.
- Aduk satu kali setiap hari, dengan membalik bahan sedemikian rupa sehingga lapisan bagian bawah menjadi di atas dan sebaliknya. Hal ini dilakukan agar suhu pada bahan tidak terlalu panas karena pada saat fermentasi, suhu meningkat sekitar 50derajat celcius.
- Rapikan dan tutup kembali.

Proses fermentasi akan berlangsung selama sekitar delapan hari. Bokashi yang sudah jqdi memiliki ciri gembur, dingin, dan sudah tidak mengeluarkan bau. Bokashi ini selanjutnya siap digunakan untuk memupuk tanaman.

Sumber : Redaksi agroMedia
Buku : Cara praktis membuat kompos